Sunday, May 22, 2005

Hal-hal yang melemahkan Iman, bag.1

Manusia itu diciptakan bukan dari cahaya sehingga bagai malaikat yang ditakdirkan selalu taat dan beribadah kepada Allah atau diciptakan dari api sehingga bagai syaiton yang senantiasa berbuat buruk dan mengajak kepada kebathilan, namun manusia diciptakan dari bahan yang berbeda dengan kedua makhluk itu yang kemudian memiliki karakteristik yang berbeda pula.

Salah satu karakteristik manusia itu adalah cenderung pada kebaikan namun cenderung pula pada keburukan. Oleh karena itu rasululloh saw mengatakan dalam hadist yang diriwayatkan Ibnu Islam bahwa “keimanan itu bisa bertambah dan bisa berkurang. Maka perbaharuilah Iman kalian dengan laa ilaaha illallah”.

Agar dapat mengatasi saat iman terjadi penurunan, maka kita perlu mengetahui tanda-tandanya kapan saat iman itu turun. Fenomena atau gambaran melemahnya iman itu adalah sebagai berikut:

1. Terjerumus dalam kemaksiatan

Perbuatan yang sering dilakukan itu lambat laun akan membentuk sebuah 'kebiasaan' . Bila perbuatan yang sering dilakukan itu adalah sebuah aktifitas yang sarat akan manfaat dan berefek positif terhadap jiwa dan gaya hidup seseorang..duuh! betapa indahnyaa..

Ada sebuah harapan yang pernah keluar dalam lisan ini dan ternyata terrekam kuat dibenak sahabat saya di Bandung, "inget dulu... ente pengen kalo akhlak mulia tuh nempel sejak masa kanak-kanak seseorang, dan menjadi sebuah kebiasaan yang tak dapat lepas lagi hingga orang tersebut jadi dewasa", begitu kata kawan saya mengenang obrolan yang sudah berlalu antara kami.
Kalimat ini muncul ketika saya mengabarkan bahwa anak saya yang paling besar bisa melalui kehidupannya di pesantren tahfidz Qur'an, Pameungpeuk Bdg dan dengan akhlak yang amat menyejukkan hati pula..

It's great!
bila seorang anak dikondisikan dan dibiasakan agar berakhlak karimah sejak kecil, lalu kemudian melekat menjadi kebiasaan yang tak bisa lepas dari hidup dan geraknya hingga dewasa! maka jadilah dia sosok seperti Muhammad yang berakhlak mulia! menyejukkan...

Subhanallah deh!
bila baca Qur'an jadi kebiasaan yang melekat sejak kecil dan terbawa sampai dewasa.. hingga kebiasaan baca qur'an tak lepas lagi dari hari-hari seseorang sepadat apapun urusannya..

Namun...:(
Innalillahi wa ina ilaihi rojiuun...musibah deh!
Kalo kemaksiatan malah jadi kebiasaan yang melekat hingga melakukannyapun sudah jadi terang-terangan...! naudzubillah mindzalik... Terjerumus ini namanya..

Sambil berjuang untuk meninggalkan kebiasaan buruk itu, sambil dibarengi memohon pada yang maha melindungi agar senantiasa menjaga fitrah-fitrah ini selalu dalam kebaikan. Karena tiada daya upaya dari seorang manusia itu, kecuali hanya kuasaNya saja.

Fitrah manusia adalah taat pada Rabbnya, sedangkan kemaksiatan adalah perbuatan yang mencerminkan ketidak-taatan, sehingga bila terjerumus pada kemaksiatan (baca:kemaksiatan jadi kebiasaan) fitrah ternoda..fitrah akan merana dan akhirnya keimanan melemah...
Kalau dibiarkan melemah maka iman akan sekarat...

Saran Qur'an :
Jangan terbetik untuk mengulangi dan selalu berusaha meninggalkan kemaksiatan, lalu Bersegeralah pada ampunan Allah yang luasnya seluas langit dan bumi dan pada surga yang disediakan untuk orang yang bertaqwa (yaitu orang2 yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya) (Qs.3:133)

Jadikan (dan betikkan* dalam hati) kebaikan sebagai perbuatan yang selalu akan diulangi apalagi bila jadi kebiasaan yang melekat lebih baik lagi... (*smile*pertama bilang jangan-berikutnya malah lebih baik..)
*betik=rencana(kali ya^_^)
Alasannya:
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (qs.13:11)

Tambahan:
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benang-benangnya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi cerai berai kembali. (qs.16:92)

Maksudnya adalah kebiasaan baik yang dulu dilakukannya, kini tidak dilakukan lagi dikatakan dengan istilah 'dicerai-beraikan kembali'.

Allah SWT mengingatkan kita kembali dalam ayat sucinya, surat ke 91,asy-syams:
Sesungguhnya, beruntunglah orang-orang yang menyucikan jiwa itu(9) dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya(10)

Dalam keadaan fitrah yang terjaga, maka imanpun akan menguat..., karena demikianlah fitrah manusia cenderung pada Rabbnya.

waallohu a'lam bishawab
Bersambung...

0 komentar: