Sunday, July 24, 2005

Sholat Khusu

Sesuatu hal yang sering kita dengar dan mudah diucapkan, namun sulit untuk dilaksanakan.
Tulisan dibawah, dipetik dari sumber sumber lain. Semoga bisa menyegarkan kembali niat kita untuk menggapai sholat yang khusyu.

Pernahkah kita memikirkan betapa banyak janji dan ikrar yang terucap kala kita sholat?

Dalam shalat kita bertakbir, Allahu Akbar. Pada saat takbir hati kita
akan tergetar apabila kita mengerti arti dari takbir kita, apalagi kita
yakin bahwa ucapan kita tersebut sedang didengarkan Allah.

Kemudian kita membaca ikrar "innashalati wa nusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil
alamin.....dst.", merupakan ikrar dihadapan Allah, bagi orang yang bahwa
dia berikrar dihadapanNya maka mengucapkannya pun hati-hati, karena
takut salah dan takut tidak dapat memenuhi ikrar tersebut yang dapat
berakibat kemurkaan dari sisiNya. Karena Allah telah berfirman dalam Al
Quraan surat 61:2 yang artinya sebagai berikut:

2. Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan
sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa
yang tidak kamu kerjakan.

Banyak sekali pernyataan/ikrar yang kita ucapkan dalam shalat kita, yang
membawa konsekwensi bagi diri kita, karena setiap ikrar/janji akan
diminta pertanggungan jawabannya

Allah telah menetapkan bahwa hanya orang yang berakal saja yang dapat
memenuhi janjinya. Jadi sebaliknya orang yang tidak dapat memenuhi
janjinya maka termasuk orang yang tidak berakal.

Qs.13:19

19. Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta?
Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil
pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak
merusak perjanjian.


Di dalam shalat kita mengucapkan "laasyarikallahu ...... ashadu alla
illaha ilallah", kemudian sesudah shalat melupakannya dengan
mempersekutukan Allah dengan mahluk-mahlukNya, misalnya mengikuti hawa
nafsu, mengikuti manusia lain dengan anutan bukan dari Allah,
mengagungkan duniawi, dsb. Maka janjinya gugur, dan dia mendapat
kemurkaan dari sisi Allah.

Qs.6:56
56. Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang
kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti
hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan
tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk".

Kemudian, bagaimana cara kita untuk menggapai sholat yang khusyu itu?
Langkah-langkah yang bisa diupayakan untuk menghadirkan khusyu secara garis besar terbagi kepada dua, yaitu: Perbuatan hati dan perbuatan lahir.

Perbuatan hati adalah sebagai berikut:

1. Menyadari bahwa di saat shalat kita sedang berhadapan dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hasan bin Ali terlihat pucat pasi saat berwudhu. Ketika ditanya penyebabnya, dia menjawab, “Tahukah engkau dengan siapa aku akan berhadapan sesaat lagi?”
2. Memandang bahwa shalat yang dilakukannya merupakan shalat yang terakhir yang sebentar lagi kita akan bertemu dengan Allah dan Dia akan meminta pertanggungjawaban dari kita atas semua ibadah yang kita amalkan.
3. Memahami arti yang dibaca. Hal ini sangat membantu untuk menghindarkan lintasan-lintasan pikiran yang mengintervensi shalat kita.
4. Berusaha mengembalikan perhatian kepada bacaan ketika hati terganggu dengan pikiran-pikiran di luar shalat.

Untuk mencapai semua itu, maka memusatkan perhatian harus dikerjakan dari mulai sebelum shalat, yaitu memutuskan hubungan dengan seluruh urusan yang sedang dihadapi, memperbaharui ingatan akan hari Akhirat dan membayangkan bahwa kita sedang berdiri di hadapan Allah Yang Maha Agung.

Adapun perbuatan lahir yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut:

1. Tidak menggerak-gerakan anggota badan di luar shalat kecuali dalam keadaan sangat mendesak, misalnya membunuh binatang yang berbahaya atau mematikan api yang dikhawatirkan menyebabkan kebakaran. Dari Abu Dzar Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kamu berdiri shalat, maka janganlah menghapus pasir dari wajahnya karena ia sedang menghadapi rahmat.” (Hadits riwayat Imam yang lima)
2. Menjauhkan benda-benda yang bisa mengganggu konsentrasi, seperti gambar dan lain sebagainya. Rasulullah bersabda, “Jauhkanlah tirai ini karena gambarnya menggangguku ketika aku shalat.” (Hadits riwayat Bukhari)
3. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud tidak menoleh ke kiri, ke kanan atau ke atas.
4. Menjauhkan suara-suara yang dapat mengganggu, bahkan jika bacaan Qur’an bisa mengganggu kekhusyuan shalat saudaranya, maka berhentilah. Lalu membacanya lagi jika saudaranya selesai shalat.
5. Berusaha agar suasana fisik merasa nyaman. Jika kenyamanan itu bisa diperoleh dengan mandi terlebih dahulu misalnya, maka tidak ada salahnya untuk dilakukan.
6. Menghilangkan rasa kantuk saat menjelang shalat. Jika kantuk terlalu berat dan sulit untuk dihilangkan kecuali dengan tidur, maka tidur terlebih dahulu adalah dianjurkan dengan syarat ada jaminan tidak ketinggalan waktu shalat.
7. Menghindarkan diri dari “rayuan” makanan, oleh karena itu orang yang merasa lapar dianjurkan makan terlebih dahulu. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Apabila dihidangkan makanan maka mulailah (Makan dahulu) sebelum shalat maghrib.” (Hadits riwayat Muslim) Di luar semua itu yang tidak boleh dilupakan adalah berdoa kepada Allah agar kita diberi kekuatan untuk bisa khusyu. Di antar doa yang diajarkan adalah:
“Allahumma inni a’udzubika min ‘ilmin laa yanfa, wa min Qalbin laa yakhsya', wa min nafsin laa tasyba’, wa min ‘amalin laa yurfa’, wa min du’aain laa yustajaabu lahu.”
Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu, dari nafsu yang tidak pernah kenyang , dari amal yang tidak diterima, dari dan doa yang tidak dikabulkan”




Dari upaya melaksanakan sholat yg khusyu, akan terlihat pula buahnya.

Ciri-ciri orang-orang yang shalatnya khusyu :
1. Sangat menjaga waktunya, dia terpelihara dari perbuatan dan perkataan sia-sia apalagi maksiat.
2. Niatnya ikhlas, jarang kecewa terhadap pujian dan penghargaan, dipuji atau tidak dipuji, dicaci atau tidak dicaci, sama saja.
3. Cinta kebersihan. Sebelum shalat, orang harus wudhu terlebih dahulu untuk mensucikan diri dari kotoran atau hadast.
4. Tertib dan disiplin, karena shalat telah diatur waktunya.
5. Selalu tenang dan tu'maninah. Tu'maninah merupakan kombinasi antara tenang dan konsentrasi.
6. Tawadhu dan rendah hati. Tawadhu merupakan akhlaknya Rasulullah.
7. Tercegah dari perbuatan keji dan mungkar, orang lain aman dari keburukan dan kejelekannya.
Inti dalam shalat khusyu yaitu akhlak yang baik, sebagaimana Rasulullah SAW menerima perintah shalat dari Allah SWT. Itulah ciri ibadah yang disukai Allah.

(Disarikan oleh Rika H, cuplikan dari berbagai sumber)

Tuesday, July 12, 2005

Kreatifitas

Jumat, 08 April 2005
Harian Republika


Kreativitas akan semakin lengkap bila terlahir dari kehernihan hati sebagai buah dari ibadah yang berkualitas. Biasanya, hati yang jernih akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan. Saudaraku, setiap hari usia kita bertambah; setiap hari terjadi perubahan, dan setiap hari pula masalah semakin bertambah, semakin kompleks, dan semakin rumit. Karena itu, bila kemampuan kita tidak bertambah, maka cepat atau lambat masalah akan membinasakan dan menghancurkan kita.

Ada satu kemampuan hal yang harus selalu kita tingkatkan agar hidup kita makin berkualitas. Itulah kreativitas. Kreativitas adalah daya cipta dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Biasanya, kreativitas akan memunculkan inovasi, yaitu kemampuan untuk memperbaharui hal-hal yang telah ada. Bila kreativitas itu daya atau kemampuan, maka inovasi itu hasil atau produk.

Kreativitas begitu penting dalam hidup manusia. Kenapa? Tanpa kreativitas kita akan larut dan tergilas roda perubahan. Tanpa kreativitas kita tidak akan mampu bertahan menghadapi perubahan yang semakin cepat. Perusahaan-perusahaan besar yang mampu bertahan, biasanya memiliki tradisi untuk mengembangkan budaya kreatif yang kemudian menghasilkan produk-produk yang inovatif.

Bagaimana caranya agar kita mampu menjadi orang yang kreatif? Ada lima cara. Pertama, selalu memiliki rasa ingin tahu. Orang yang kreatif adalah orang yang gemar mencari informasi, gemar mengumpulkan input, dan cinta ilmu. Tiada berlalu waktu kecuali bertambah dengan input-input yang baru dan segar. Karena itu, kita harus selalu bertanya, sejauh mana kecintaan kita terhadap informasi dan ilmu.

Ada banyak cara yang bisa lakukan untuk mendapatkan input tersebut. Bisa lewat buku, sikap meneliti, menyimak, melihat tayangan televisi yang bermanfaat, berdiskusi, merenung, mendengar, menghadiri majelis ilmu, dan sebagainya. Kedua, terbuka pada hal-hal yang baru. Setiap saat selalu terjadi perubahan. Sangat ruginya orang yang tidak mau berubah dan tidak menyukai hal-hal baru. Orang kreatif adalah orang yang tidak terbelenggu dengan pendapatnya sendiri. Tentu, terbuka dengan hal-hal baru tidak harus menjadikan kita mengikuti hal-hal baru tersebut. Kita bisa mengolahnya, menyaring hal-hal yang baik, dan menyesuaikan dengan nilai-nilai yang kita anut.

Ketiga, berani memikul risiko. Semua tindakan kreatif biasanya akan mengundang resiko. Adalah mimpi melakukan sesuatu yang baru tanpa adanya resiko. Rasulullah SAW adalah orang yang kreatif dengan membawa ajaran baru (Islam) ke tengah-tengah umatnya. Konsekuensinya, beliau dimusihi dan diperangi. Demikian pula dengan Thomas Alfa Edison. Ia adalah orang kreatif yang berani gagal beribu-ribu kali sebelum menemukan bola lampu. Untuk menjadi kreatif, kita harus berani menganggung resiko, keluar dari zona nyaman.

Keempat, memiliki semangat yang membara untuk sukses dalam hidup. Tanpa semangat, mustahil kita akan mendapat banyak hal dalam hidup. Semangat biasanya akan melipatgandakan kemampuan seseorang untuk berprestasi. Orang yang kreatif, hari-harinya akan selalu bersemangat untuk berproses dalam menggapai semua hal yang diinginkannya. Kita harus bertanya, bersemangatkah kita dalam hidup? Apakah kita ini seorang yang bermental lemah dan selalu kalah dalam memperjuangkan cita-cita? Kita sendiri yang bisa menjawabnya.

Kelima, nilai kreativitas akan makin lengkap dengan hati yang jernih sebagai buah dari ibadah yang berkualitas. Biasanya, kejernihan hati akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan seorang Muslim. Biasanya, karya-karya monumental selalu berawal dari kejernihan hati dan ketajaman pikiran yang direalisasikan dalam tindakan nyata. Semoga Allah Yang Mahaagung, memberi kemampuan pada kita untuk menjadi seorang yang kreatif dalam hidup; kreatif yang positif; kreatif yang lahir dari kejernihan batin sebagai buah dari ibadah yang berkualitas. Wallahu a'lam bish-shawab

Mutiara Hadis

Semua Kebaikan Bernilai Sedekah

Abu Malik Al-Harits Al-Asy'ary ra berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Kesucian adalah sebagian dari iman. Alhamdulillah memberatkan timbangan. Subhanallah walhamdulillah memenuhi ruangan antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah burhan (bukti nyata), sabar adalah pelita, Alquran adalah hujjah (pedoman) bagimu dan atasmu (akan mendorongmu masuk surga jika kamu menerapkan isinya dan mendorongmu masuk neraka jika kamu mengingkari isinya). Semua orang pergi bekerja. Ada yang menjual dirinya; ada pula yang membebaskan dirinya; ada pula yang menghancurkan dirinya" (HR Muslim).

Penjelasan:
Hadis ini mengandung banyak nasihat yang tinggi nilainya. Betapa tidak, nasihat ini keluar dari mulut Rasulullah SAW yang setiap pembicaraannya dibimbing oleh Allah SWT. Tak heran bila kandungannya begitu agung dan berkualitas tinggi.

Ada beberapa poin yang dapat kita ambil dari hadis ini. Pertama, keutamaan bersuci. Kesucian adalah sebagian dari iman. Rasulullah SAW bersabda, "Islam sama dengan thaharah, dan thaharah itu berbanding lurus dengan keimanan kepada Allah". Selain itu, bersuci adalah syarat sahnya ibadah, bahkan menjadi tolak ukur kecintaan Allah terhadap hamba-Nya, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan orang-orang yang menyucikan diri".

Hikmahnya, kita harus berusaha menjaga wudhu, dan selalu bersih, baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia. Bersih di sini idealnya mencakup pula bersih batin dari segala dosa. Tentang keutamaan wudhu, Utsman bin Affan RA. mengatakan bahwa ia mendengar sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa selalu menjaga wudhunya, dan menyempurnakan wudhunya tersebut, maka dosa-dosanya akan keluar dari jasadnya, dan keluar dari bawah kuku-kukunya".

Kedua, keutamaan berdzikir dan hinanya dunia. Ungkapan tahmid, tahlil, dan takbir yang keluar dari hati yang ikhlas, jauh lebih bernilai daripada dunia berserta isinya. Lewat hadis ini Rasulullah SAW menunjukkan pada kita betapa dunia dan isinya tidak ada harganya sama sekali di hadapan Allah SWT. Dikisahkan bahwa Nabi Musa as. pernah memohon kepada Allah, "Ya Allah, tunjukanlah kepadaku amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam surga!". Allah SWT menjawab, "Wahai Musa, katakanlah: 'Laa ilaha illallahu'. Seandainya tujuh lapis langit dan bumi dilketakkan dalam satu sisi timbangan, dan kalimat laa ilaha illallahu dalam sisi timbangan yang lain, niscaya kalimat itu akan lebih berat timbangannya".

Ketiga, keutamaan shalat. Seseorang yang menjaga shalatnya akan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Shalat akan menerangi seluruh perjalanan hidupnya hingga sampai ke tempat tujuan. Rasulullah SAW bersabda, "Gembirakanlah orang yang berjalan menuju masjid dalam gelap gulitanya malam dengan cahaya nan sempurna kelak di Hari Kiamat".

Keempat, keutamaan sedekah. Dalam hadis ini sedekah dikatakan sebagai burhan (bukti nyata). Maksudnya bukti keimanan atas kebenaran keimanan pemiliknya. Seorang yang beriman selain istikamah dalam shalatnya, juga gemar bersedekah. Berlawanan dengan orang munafik, mereka mungkin rajin shalat, tapi sangat berat bersedekah. Kelima, keutamaan sabar. Sabar di sini adalah sabar dalam berbuat taat kepada Allah, sabar menahan diri dari maksiat, dan sabar tatkala menghadapi musibah atau sesuatu yang tidak mengenakkan.

Keenam, anjuran untuk selalu dekat dengan Alquran. Kedekatan ini dapat ditempuh dengan selalu membaca, memahami, dan berusaha mengamalkannya dalam tataran praktis. Dengan cara seperti ini Alquran akan memberi syafaat bagi seorang hamba pada Hari Kiamat. Dan terakhir, anjuran untuk menjual diri kepada Allah dengan beramal saleh, dan larangan menghancurkan diri dengan kemaksiatan. (Ems)

( KH Abdullah Gymnastiar )

Monday, July 4, 2005

Hidup itu Sementara

Pada suatu waktu, di Kuwait, saya mengunjungi Jam'iyatul Ishlah Al-Ijtima'i. Saya disambut oleh seorang penjaga yang berasal dari Afghanistan bernama "Habibullah".

Setelah berbincang-bincang dengannya, saya membaca dalam data dirinya bahwa ia adalah "pegawai sementara". Saya katakan kepadanya, " Mengapa Jam'iyah tidak mengangkat Anda sebagai pegawai tetap ?" Ia menjawab, " Wahai paman Haji, di dunia ini kita semua sementara ... " sungguh, jawaban seorang mukmin ini benar-benar telah mengejutkanku. Ya, kita semua di dunia ini hanya sementara, dan setiap yang ada diatas dunia akan binasa. Tetapi jawaban seperti ini jarang sekali terdengar dari kebanyakan umat Islam. Kebanyakan manusia lalai bahwa kematian pun datangnya sekonyong-konyong.

Benar memang apa yang dikatakan Rasulullah SAW., "Semua manusia tertidur telap, hingga ketika kematian menghampiri barulah sadar."


sumber : "Bagaimana Menyentuh Hati". Abbas As-Siisiy

Friday, July 1, 2005

Manfaat Sholat

Rasulullah SAW bersabda: "Langit merintih dan memang ia pantas merintih,
karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang bersujud
atau berdiri (sholat) kepada Allah Azza Wa Jalla." (HR. Imam Turmudzi,
Ibnu Majah dan Ahmad)

Orang yang meninggalkan sholat karena dilalaikan oleh urusan dunia akan
celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya,
dan panjang penyesalannya.

Dengarkanlah nasihatku tentang nasib orang yang meninggalkan sholat, baik
semasa hidup maupun setelah meninggal. Sesungguhnya Allah merahmati orang
yang mendengarkan nasihat kemudian memperhatikan dan mengamalkannya.

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya sholat adalah kewajiban yang
ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa', 4:103)

Abu Hurairah RA meriwayatkan, "Setelah Isya' aku bersama Umar bin Khattab
RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan. Sewaktu
melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara rintihan. Kami
pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau menangis dan
meratap."

"Ahh..., andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang
diperbuat oleh umatku terhadap sholat. Ahh..., aku sungguh menyesali
umatku."

"Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini," kata Umar RA. Umar
kemudian mengetuk pintu. "Siapa?" tanya Aisyah RA. "Aku bersama Abu
Hurairah."

Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami
lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata
dalam sujudnya:

"Duhai Tuhanku, Engkau ad alah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka
sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka."

"Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang
terjadi, mengapa engkau begitu sedih?"

"Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan
sholat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, "Wahai Muhammad, Allah
Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu," kemudian ia berkata,
"Bacalah!"

"Apa yang harus kubaca?"

"Bacalah: "Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan
menemui kesesatan." (QS. Maryam, 19:59)

"Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan sholat?"

"Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok
manusia dari umatmu yang mengabaikan sholat, mengakhirkan sholat (hingga
keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu
dinar (uang) lebih berharga daripada sholat." Hadits ini juga
diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.

Abu Darda` berkata, "Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan
matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk
mengerjakan sholat."

Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah
adalah sholat. Jika sholat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan
ditolak.

Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu
untuk sholat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak
pernah kamu duga."

Atha' Al-Khurasaniy berkata, "Sekali saja seorang hamba bersujud kepada
Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya
kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan
menangisinya."

Rasulullah SAW bersabda: "Sholat adalah tian g agama, barang siapa
menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa
merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama." (HR. Imam Baihaqi)

"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia telah kafir."
(HR. Bazzar dari Abu Darda`), kafir yang dimaksud disini adalah ingkar
terhadap perintah Allah karena perbuatan orang kafir adalah tidak pernah
shalat. Dalam Shahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah saw bersabda yang
membedakan antara orang beriman dengan orang kafir adalah shalat. Maka
maukah kita disamakan dengan orang kafir, padahal Rasulullah saw
bersabda"Barang siapa mengikuti kebiasa an suatu kaum maka dia termasuk
kaum tersebut". Orang2 kafir adalah orang yang tidak pernah shalat,
maukah kita termasuk golongan mereka.

"Barang siapa bertemu Allah sedang ia mengabaikan sholat, maka Allah sama
sekali tidak akan mempedulikan kebaikannya." (HR. Thabrani)

"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka terlepas sudah
darinya jaminan Muhammad." (HR. Imam Ahmad dan Baihaqi)

"Allah telah mewajibkan sholat limawaktu kepada hamba-Nya. Barang siapa
menunaikan sholat pada waktunya, maka di hari kiamat, sholat itu akan
menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka
ia akan dikumpulkan bersama Firaun dan Haman." (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)
..

*Wasiat ini mudah-mudahan sangat bermanfaat buat kita semuanya umat
Islam. Tugas kita semua untuk saling mengingatkan sesama Muslim akan
pentingnya Sholat!