Saturday, July 15, 2006

Belajar Empati dari Rasululloh

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keselamatan dan keimanan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min.
(al Quran, surat At Taubah:128)


RasululLah saw., pimpinan dan teladan utama kehidupan dan aktifitas da'wah, melalui hari-hari panjang yang sarat dengan perenungan akan nasib kaumnya. Bahkan tarikh mencatat, menjelang bi'tsah diangkatnya beliau sebagai Rasululloh, waktunya lebih banyak dihabiskan untuk berkhalwat di gua Hira. Mulut gua itu tepat menghadap ke arah Ka'bah yang menjadi jantung kehidupan sosial masyarakat Arab. Ka'bah tampak sebagai sebuah titik hitam dari puncak bukit sana. Ini makin menguatkan penghayatan kita akan tiga hal pada diri Rasul.. Pertama, hati dan pikiran beliau terus terlibat dengan masalah kaumnya. Kedua, beliau seorang harish yang sangat menginginkan kebaikan pada kaumnya. Dan ketiga, yang merupakan puncak dari rangkaian sifat mulia ini digambarkan dengan raufun rahimun, dua asma Allah yang disandangkan kepada Nabi saw.

read more..