Monday, September 5, 2005

Mi'raj: Pejalanan 'bertemu' Allah

*Renungan dalam hati maya

Adalah Isra Mi'raj, karunia besar yang Allah berikan untuk umat islam, sebagai awal diperintahkannya sholat 5 waktu yang telah ada dalam ukuranNya.

Untuk mendapatkan wahyu itu, rasululloh saw diperjalankan Allah yang maha Kuasa beserta jasadnya. Sungguh suatu perjalanan 'indah' karena kemudian beliau saw bertemu Allah dan menerima wahyuNya tanpa jibril sebagai perantara.

Kemudian, perintah sholat itu sampai kepada umat muhammad saw yang disebut-sebut sebagai umat yang akan mendapat syafaat dari kecintaan nabinya...

Segala puji bagi Allah yang terlampau banyak hendak, sedang dan telah memberikan kelezatan yang dapat dinikmati jasad kasar dan ruhi ini.

Aktifitas makan sehari tiga kali dengan porsi bervariasi dan seimbang adalah puncak pemenuhan kebutuhan jasadiyah hingga organ tubuh dapat menjalankan metabolisme didalamnya.

Belajar dan menimba ilmu adalah sarana pembuka wawasan dalam rangka meningkatkan kemampuan modifikasi beramal, menebar manfaat untuk sesama atau dalam rangka mendekatkan diri kepada Rabbnya.

Pemenuhan kebutuhan syahwat adalah puncak mengaktualisasikan seluruh perasaan dan emotion^-^ dalam rangka mereduksi hawa nafsu manusia dewasa agar tidak melebihi kodratinya sebagai makhluk nista dalam frame pernikahan.

Dan sholat adalah puncak penghambaan seorang makhluk rendah kepada Rabbnya yang maha Tinggi, maha Perkasa, maha memenuhi seluruh hajat hidupnya, maha berkehendak, maha ..., maha ..., maha ... dan maha Penyayang setiap saat serta Pengasih kepada siapa saja yang dikehendakiNya sesuai dengan kehendakNya.

Dengan sholat, seorang hamba melakukan perjalanan ruhiyah seperti juga yang dilakukan rasululloh saw dulu. Yaitu perjalanan sang ruh menemui rabbnya tanpa perantaraan siapapun. Hanya tingkat keimanan yang dapat merasakan 'pertemuan' dengan rabbnya itu. Bila mi'raj rasululloh saw pada 27 rajab dulu hingga mendapatkan wahyu yang kemudian begitu bermanfaat bagi seluruh umatnya, maka bagaimana dengan mi'raj kita yang setiap hari diberi kesempatan berulang sebanyak 5 kali? adakah pengalaman ruhiyah yang luar biasa hingga sholat-sholat itu demikian membawa manfaat untuk diri utamanya dan lingkungan pada umumnya? lagi-lagi hanya 'keimanan' yang dapat menterjemahkan kualitas 'pertemuan' kita dengan Allah.

Ya Rabb, sesungguhnya Engkau maha setia menanti hambaMu 'hadir'
walau dengan diri berlumur nista dan nestapa..

Sedetikpun tak membuatMu jemu menanti dan memperhatikan gerak gerikku...
namun cinta dunia telah melalaikanku
hingga mengurangi dari banyak menyebut namaMU

Ya Rabb, sesungguhnya Engkaulah yang paling berhak atas diriku,
bukan dunia yang hina ini ..
karenanya tuntunlah senantiasa hamba untuk selalu mengutamakan 'pertemuan' denganMu hingga dunia hanya menjadi sarana menujuMu dan bukan jadi tujuan.

Ya Rabb, begitu dzolimnya diri ini membiarkanMu menanti 'pertemuan' dalam sholat...
saat Engkau ingin segera memberikan hidayah padaku...
Sungguh hamba telah mengabaikan kesempatan itu, manakala 'pertemuan' tidak tercapai...

Ya Rabb.. hamba datang, bersegera akan karunia dan hidayah yang hendak Engkau berikan.

Engkau tlah sediakan banyak pintu
dari pintu fardhu
hingga pintu rakaat satu
masihkah ada waktu
tidak segera mengobat rindu
padahal Engkau tetap menunggu
walau sedetik tiada jemu
malu..malu aku malu
padahal setiap saat perlu Engkau Bantu
ampuni diriku segeraku datang menghampiriMu

Postingan lalu terkait:
- Menemui Kekasih ruh
-
Manfaat sholat
-
Sholat khusu

0 komentar: